Daerah pedesaan di dekat hutan terdapat tegalan yang cukup luas. Tegalan tersebut terdapat berbagai macam tanaman hutan yang beraneka ragam diantaranya pohon jati, mahoni, akasia dan lain – lain. Diantara pepohonan tersebut ada pohon yang cukup besar yaitu pohon Gayam, yang serat kayunya tak beraturan, daunnya lonjong , buahnya kalau sudah tua bisa dikupas untuk direbus dan dimakan. Konon kabarnya sebagai makanan tambahan selain nasi dan dapat bermanfaat untuk mengurangi perut kembung, karena akan sering buang angin
Di bawah pohon gayam mengalir air ke kali yang memanjang sampai ke sawah dan pemukiman di sekitarnya.Sampai di pemukiman dibendung untuk dimanfaatkan penduduk.
Lama kelamaan orang – orang menyebut daerah tersebut dengan nama daerah / Desa KALIGAYAM yang akhirnya menjadi Desa KALIGAYAM sampai sekarang.
Pada mulanya Desa Kaligayam terdiri dari 6 kelompok pemukiman yaitu : Persil, Bendungan, Bagol, Mlodok, Kali Lumping dan Ujung Timur. Dalam perkembangannya Ujung Timur penduduknya pindah di Kali Lumping dan sekitarnya. Akhirnya Ujung Timur menjadi hutan Raja Wetan. Bagol penduduknya pindah ke Persil dan Bagol kembali menjadi tanah tegalan
Sekitar tahun 1921 Desa Kaligayam terdiri 4 Pedukuhan yaitu : Dukuh Persil. Dukuh Bendungan,Dukuh Mlodok, Dukuh Kali Lumping sampai sekarang.